KONSEP STRUKTUR SOSIAL INDIVIDU DAN KELOMPOK

Konsep Struktur Sosial Yang Didalamnya Menggambarkan Pola Hubungan Antar Individu, Individu Dengan Kelompok Dan Kelompok Dengan Kelompok
PENDAHULUAN A.LATAR BELAKANG MASALAH Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar menggunakan pendekatan expanding community, yakni suatu pendekatan yang mengenalkan siswa terhadap lingkungan kehidupan sosialnya mulai dari lingkungan sosial terdekat sampai dengan yang terjauh. Para siswa perlu diajak untuk mengenal dirinya sendiri, keluarganya, lingkungan sekitar rumahnya, desanya, kecamatannya, sampai negara dan lingkungan dunianya. Untuk mendukung pemahaman yang lebih mendalam dari para siswa tentang lingkungan kehidupan sosialnya, maka seorang guru IPS sekolah dasar perlu menguasai konsep-konsep sosiologi dan ilmu politik, misalnya konsep tentang individu dan masyarakat, struktur sosial, pranata, proses sosial, pemerintahan, hukum dan undang-undang, serta peran dan tanggung jawab warga negara. Oleh karena itulah sebagai calon guru sekolah dasar perlu memahami konsep-konsep tersebut secara mendalam. B.RUMUSAN MASALAH 1.Apa yang dimaksud konsep struktur sosial? 2.apa yang dimaksud hubungan antar individu? 3.apa yang di maksud hubungan individu dengan kelompok? 4.apa yang dimaksud hubungan kelompok dengan kelompok ? C.TUJUAN MASALAH Makalah ini di susun atas dasar penugasan dari dosen sosiologi komunikasi.Yang bertujuan untuk mengetahui struktur dari hubungan social antar individu dan kelompok. BAB II PEMBAHASAN A.PENGERTIAN KONSEP STRUKTUR SOSIAL Struktur Sosial adalah tatanan atau susunan sosial yang membentuk kelompok-kelompok sosial dalam suatu masyarakat. Dalam hal ini struktur sosial dapat horizontal maupun vertikal susunannnya.Contoh struktur sosial yang Horizontal adalah kelompok pria dan kelompok wanita, atau kelompok orang beragama Islam, Kristen, Katholik, Hindu, Budha dan Konghucu. Cirinya masing-masing dalam kelompok tersebut tidak bertingkat, artinya di masyarakat kedudukannya sama. Sedangkan contoh Sruktur sosial yang vertikal adalah kelompok orang kaya dan kelompok orang miskin, hal ini jelas menunjukkan kedudukan yang berbeda dalam masyarakat.Orang kaya berada di tempat yang lebih tinggi daripada orang miskin. Struktur sosial muncul karena adanya dua unsur berikut yaitu : 1.individu, dalam hal ini individu adalah sebagai pembentuk masyarakat sekaligus pembentuk struktur sosial, Jika tidak ada individu-individu maka tidak mungkin ada masyarakat 2. interaksi, interaksi antar individu dalam masyarakat akan membentuk struktur sosial, tanpa adanya interaksi maka struktur sosial tidak mungkin terbentuk Ciri-ciri Struktur Sosial : 1.Muncul pada kelompok masyarakat 2.Berkaitan erat dengan kebudayaan 3.dapat berubah dan berkembang Fungsi Struktur Sosial ada 3 yaitu : 1.Fungsi identitas, yaitu sebagai penegas identitas yang dimiliki suatu kelompok 2.Fungsi kontrol yaitu untuk mengontrol individu yang berada dalam struktur sosial tertentu 3.Fungsi pembelajaran, yaitu dengan adanya struktur sosial individu dapat belajar melalui interaksi yang terjadi di dalamnya. B.PENGERTIAN ANTAR INDIVIDU Hubungan antar individu yakni suatu kejadian dimana Individu yang satu memberikan pengaruh, rangsangan kepada individu lainnya. contoh : orang sedang bercakap-cakap, seorang guru yang memarahi murid yang terlambat. Interaksi sosial dilandasi oleh beberapa faktor, baik dari dalam diri manusia itu sendiri maupun dari luar. 1. Faktor dari dalam manusia meliputi: a. Dorongan kodrati sebagai makhluk sosial b. Dorongan untuk memenuhi kebutuhan c. Dorongan untuk mengembangkan diri 2. Faktor dari luar manusia a.Imitasi : proses sosial atau tindakan seseorang untuk meniru orang lain melalui sikap, penampilan, gaya hidupnya, bahkan apa saja yang dimiliki orang lain. Imitasi bisa membawa dampak positif dan negatif, tergantung dari yang ditiru. b. Identifikasi : upaya yang dilakukan oleh seseorang untuk menjadi samadengan orang lain yang ditirunya. c.Sugesti : rangsangan, pengaruh atau stimulus yang diberikan seorang individu kepada individu lainnya sedemikian rupa, sehingga orang yang diberikan sugesti tersebut menuruti apa yang disugestikannya tanpa berfikir lagi secara kritis dan rasional (bersifat negatif). d.Motivasi : rangsangan, pengaruh atau stimulus yang diberikan seorang individu kepada individu lainnya sedemikian rupa, sehingga orang yang diberikan motivasi tersebut menuruti apa yang dimotivasikan secara kritis, rasional, dan penuh rasa tanggung jawab (bersifat positif). e.Simpati : suatu proses kejiwaan, di mana seorang individu merasa tertarik kepada seseorang atau sekelompok orang, karena sikapnya, penampilannya, wibawanya, atau perbuatannya yang sedemikian rupa. f.Empati: mirip dengan simpati, tapi tidak semata-mata perasaan kejiwaan saja tapi dibarengi perasaan yang sangat dalam. C.PENGERTIAN HUBUNGAN INDIVIDU DENGAN KELOMPOK Di dalam kehidupan tentunya manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat lepas dari hubungan antara satu dengan yang lainnya, manusia akan selalu mencari individu ataupun kelompok lain agar dapat berinteraksi ataupun bertukar pikiran. Secara harfiah interaksi berarti tindakan (action) yang berbalasan antar individu atau antar kelompok. Tindakan saling mempengaruhi ini seringkali dinyatakan dalam bentuk simbol-simbol. Berdasarkan uraian diatas, interaksi dapat di definisikan sebagai hubungan timbal balik yang dinamis antara individu dan individu, antara individu dan kelompok, atau antara kelompok dengan kelompok baik dalam kerja sama, persaingan, ataupun pertikaian. D.PENGERTIAN HUBUNGAN KELOMPOK DENGAN KELOMPOK kelompok adalah hal yang tidak asing lagi dalam kehidupan manusia. Tentunya dalam bermasyarakat. Dapat dikatakan, bahwa kelompok adalah hal pokok yang harus ada dalam kehidupan. Dalam beberapa kelompok, tentu pasti terjadi sebuah hubungan. Hubungan tersebut bisa mengacu pada hal positif, maupun hal negatif. Dewasa ini, banyak masyarakat yang kurang menyadari dan kurang peka terhadap adanya hubungan antar kelompok. Padahal, setiap hari kita mengalami dan melakukan hal tersebut. Kembali pada hakikatnya, manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri tanpa orang lain. Hal itulah yang menyebabkan adanya hubungan diantara berbagai kelompok. Hubungan antar kelompok tentunya tidak secara tiba-tiba terbentuk, melainkan melalui akumulasi dan beberapa hubungan sosial yang sebelumnya sudah terbentuk. Seperti sikap, perilaku, dan gerakan sosial yang muncul diantara dua kelompok yang saling berhubungan. Dalam hal ini, akan dimengerti jika kita berada dalam suatu kelompok.  Kelompok Minoritas dan Mayoritas Pembahasan mengenai hubungan antarkelompok merupakan pembahasan mengenai stratifikasi sosial, bilamana kita berbicara mengenai dua kelompok yang berada dalam strata berbeda atas dasar adanya ketidaksamaan dalam berbagai bidang, kekuasaan, prestasi, privilese.Suatu bentuk hubungan yang banyak disoroti dalam kajian terhadap hubungan antar kelompok ialah hubungan mayoritas-minoritas. Kinloch mendefinisikan mayoritas sebagai suatu kelompok kekuasaan; kelompok tersebut menganggap dirinya normal, sedangkan kelompok lain (yang oleh kinloch dinamakan kelompok minoritas) dianggap tidak normal serta lebih rendah karena dinilai mempunyai ciri tertentu; atas dasar anggapan tersebut kelompok lain tersebut mengalami exploitasi dan diskriminasi. Ciri tertentu yang dimaksudkan disini ialah ciri fisik, ekonomi, budaya, dan perilaku. Dalam definisi kinloch ini kelompok mayoritas di tandai oleh adanya kelebihan kekuasaan, konsep mayoritas tidak dikaitkan dengan jumlah anggota kelompok. Menurut kinloch mayoritas dapat saja terdiri atas sejumlah kecil orang yang berkuasa atas sejumlah besar orang lain. Kalau kita berpegangan pada definisi ini, maka dimasa ini masih berlakunya sistem Aparteid kelompok kulit putih direpublik africa selatan merupakan kelompok mayoritas karena menguasai kaum kulit hitam meskipun jumlah orang klit putih jauh lebih kecil dari pada jumlah orang kulit hitam. Dari segi ini penting diperhatikan karena ada ilmuan sosial yang berpendapat bahwa konsep mayoritas didasarkan pada keunggulan jumlah anggota. Kinloch juga mengaitkan hubungan sosial antara kelompok mayoritas dan kelompok Minoritas. Apabila kita ingin mengkaji hubungan sosial antara kelompok maka kita harus melihat dari beberapa dimensi : 1. Dimensi Sejarah, mengarah pada proses tumbuh dan berkembangnya hubungan sosial antar kelompok. Dapat dilihat bagaimana kontak pertama terjadi dan selanjutnya berkembang. 2.Dimensi Sikap, mengkaji hubungan sosial antar kelompok dari dimensi sikap maka harus dilihat dari sikap anggota kelompok terhadap kelompok lainnya. Hal ini biasanya menyangkut masalah stereotip dan prasangka. 3. Dimensi Gerakan Sosial, melihat pada gerakan sosial yang sering dilancarkan oleh suatu kelompok untuk membebaskan diri dari dominasi kelompok lainnya. Gerakan sosial tentunya dipicu oleh rasa kekecewan dan penderitaan lahir dan batin. Dengan demikian, gerakan sosial terlihat sebagai usaha untuk mengubah hubungan sosial antar kelompok yang sudah ada atau mempertahankan tatanan yang sudah ada. Tetapi, gerakan ini akan mengarah juga pada gerakan sosial yang negatif yang suatu saat akan akan berubah menjadi gerakan sosial yang bersifat agresif. 4. Dimensi Perilaku, menyagkut perilaku anggota suatu kelompok terhadap anggota kelompok yang lain. Hal ini tentunya menyangkut pada perilaku diskriminasi dan pemeliharaan jarak sosial. 5.Dimensi Institusi, telah mendasari hubungan antar kelompok yang meliputi institusi yang ada dalam masyarakat seperti institusi sosial, politik, ekonomi, dll. Institusi ini dapat memperkuat pengendalian sosial, sikap, dan hubungan antar kelompok, salah satunya dimensi sikap yang sering kali diperkuat oleh institusi sosial yang ada dimasyarakat. BAB III KESIMPULAN Manusia sebagai individu ternyata tidak mampu hidup sendiri. Ia dalam menjalani kehidupannya akan senantiasa bersama dan bergantung pada manusia lainnya. Manusia saling membutuhkan dan harus bersosialisasi dengan manusia lain. Hal ini disebabkan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya tidak dapat memenuhinya sendiri. Ia akan bergabung dengan manusia lain membentuk kelompok-kelompok dalam rangka pemenuhan kebutuhan dan tujuan hidup. Secara naluriah, manusia membutuhkan hidup dengan manusia lainnya. Manusia sejak lahir dipelihara dan dibesarkan dalam suatu masyarakat terkecil, yaitu keluarga. Keluarga terbentuk karena adanya pergaulan antar anggota sehingga dapat dikatakan bahwa berkeluarga merupakan kebutuhan manusia. Esensinya, manusia memerlukan orang lain atau hidup dalam kelompoknya. <!-- Start of KOMISI GRATIS Script -->
<script type="text/javascript" src="https://komisigratis.com/ads.php?pub=68342"></script>
<!-- End of KOMISI GRATIS Script -->

Comments

Popular posts from this blog